Aku duduk di tepian jurang. Pemandangan yang cukup ngeri sekiranya nyata. Tapi kala itu aku merasakan kebahagiaan membuncah di hati. Pandanganku ke langit. Langit indah sekali. Berwarna biru jernih dengan awan putih bergumpal+gumpal laksana kapas berarak tenang. "Aku selalu suka pemandangan sehabis hujan" ucapku sambil memalingkan wajah ke arah sosok di sebelahku. Rupanya aku tidak sendiri. Ia juga duduk santai di sampingku. Matanya tak pernah lepas menatapku. "Tapi ini bukan habis hujan." Balasnya seraya tersenyum. Entah kenapa aku mengatakannya. Aku cuma mau mengatakan itu saja. Lalu alam nir waktu itu kami nikmati dalam hening. Ah, ini kan hanya mimpi. Gumamku dalam hati. Dalam potongan2 fragmen nyaris tidak jelas dan tidak berurut, aku mendapati kami berpetualang. Melewati hutan-hutan, bukit dan sawah, kampung-kampung asri dan sunyi. Jauh dan lama sekali perjalanan kami. Sama sekali tidak pernah terlintas dalam benakku untuk bertanya siapakah dia yang mengir...
Tell me and I forget, teach me and I may remember, involve me and I learn. ~Benjamin Franklin~