Seperti kebanyakan film drama Korea lainnya yang penuh dengan adegan romantis, diselingi komedi dan berakhir dengan kisah sedih menyayat hati, Love Phobia jelas bukan pengecualian. Namun yang menarik dari kisah ini adalah alur cerita, termasuk ide ceritanya sendiri. Meskipun tergolong ide cerita yang biasa saja, namun nampak sekali penggarapan konflik yang apik mampu membuat penonton seperti saya sabar menunggu kisah bergulir.
Jo Kang (Seung Woo Cho) kecil tengah berboncengan sepeda dengan ayahnya ketika pertama kali ia berjumpa dengan Ari Dong (Hye Jeong Kang). Saat itu ayahnya sedang menjawab pertanyaan Jo Kang tentang cinta sejati. Jo Kang merasak menemukan cinta sejatinya pada diri Ari sejak saat itu. Ari adalah seorang anak perempuan yang dikenal aneh. Kemana-mana memakai jas hujan warna kuning tak terkecuali di dalam ruangan kelas. Sebagai anak baru di kelas, Ari memperkenalkan diri sambil bercerita bahwa ia adalah anak titisan makhluk luar angkasa yang dikutuk, siapa saja yang menyentuhnya akan mendapat sial, sakit atau meninggal. Ibunya meninggal hanya sesaat setelah menyentuhnya saat dilahirkan, demikian juga ayahnya yang sempat terlunta-lunta merawatnya seorang diri pun akhirnya meninggal dunia. Ari lalu diasuh oleh neneknya yang juga tidak terhindar dari kutukan itu hanya gara-gara mencium Ari. Kontan saja teman sekelasnya berebut menjauhinya. Itulah sebabnya Ari selalu menggunakan jas hujan, agar tak ada seorang pun menyentuhnya secara sengaja atau tidak. Adegan lucu terjadi pada guru kelas Ari. Sang guru yang dengan keras tidak mempercayai bualan Ari, akhirnya mengalami kejadian naas, kecelakaan saat mengendarai sepeda tak lama setelah ia menyentuh Ari. Sejak saat itu, hanya Jo Kang yang mau berteman dengan Ari. Jo Kang tidak pernah kuatir mengalami musibah meski dekat Ari. Sebaliknya, makin hari Ari semakin kuatir akan mencelakai Jo Kang. Hingga suatu hari Jo Kang betul-betu jatuh sakit, Ari merasa bersalah dan tidak mau menemui Jo Kang lagi.
Setelah dewasa Jo Kang berjumpa kembali dengan Ari. Ia bekerja di sebuah bank, ingin menjadi banker seperti kriteria pekerjaan calon suami yang diinginkan Ari ketika kecil. Jo Kang sangat terkejut saat Ari menghampirinya. Ari duduk di bangku tunggu customer menunggu Jo kang selesai bekerja. Namun Ari pindah bangku, sempat menghilang dari pandangannya sesaat membuat Jo Kang takut kehilangan Ari lagi. Ia menghampiri Ari dan mengikat sebelah kaki Ari ke kaki bangku dengan tali sepatunya agar Ari tidak pergi ke mana-mana selama dia bekerja. Mereka bersama lagi. Namun kebersamaan itu tidak lama. Jo Kang harus menerima kenyataan bahwa Ari datang hanya untuk mengucapkan perpisahan. Ia ingin pergi ke luar negri. Ari bahkan masih menerapkan aturan batas jarak pada Jo Kang agar tidak menyentuhnya.
Secara tidak sengaja Jo Kang merasa bertemu seorang yang mirip Ari di sebuah rumah sakit tempat temannya yang kecelakaan sedang dirawat. Jo Kang akhirnya berhasil memaksa pengakuan seorang dokter yang merawat seorang gadis yang mirip Ari. Dari situ terungkaplah masa lalu Ari yang memilukan. Saat kecil ia sekeluarga mengalami kecelakaan mobil. Ayah dan ibunya meninggal dalam kecelakaan itu. Menyisakan dirinya seorang diri dalam keadaan kritis menerima transfusi darah yang keliru. Pamannya yang seorang pendeta marah besar pada pihak rumah sakit setelah mengetahui kesalahan mereka membuat Ari menerima darah yang terjangkit virus AIDS. Ari kecil mengetahui bahwa ia terjangkit virus mematikan yang ditakuti semua orang. Dalam pemahamannya, ia tak boleh bersentuhan dengan siapapun agar tak menularkan penyakit itu. Itulah sebabnya ia selalu menggunakan jas hujan dan mengarang cerita bahwa dirinya titisan makhluk luar angkasa yang berbahaya dan dikutuk. Ia bahkan berpura-pura akan ke luar negri untuk mengucapkan selamat berpisah dan agar Jo Kang tidak mencarinya lagi.
Mengetahui keadaan Ari ternyata tidak membuat Jo Kang menyerah. Ia bertekad menemui Ari dan ingin menikahinya. Namun keadaan Ari kian memburuk dan harus dirawat secara intensif. Dalam keadaan putus asa Jo Kang terus menunggu Ari. Tiba-tiba ia memiliki ide membuat sebuah Crop Circle di ladang ilalang untuk memanggil makhluk luar angkasa. Crop Circle dipercaya merupakan tanda kehadiran makhluk luar angkasa di bumi. Jo Kang ingat Ari selalu bercerita tentang kedatangan mereka suatu saat untuk menjemputnya. Hanya dengan cara itu ia akan selamat dan tidak menderita lagi sebagai manusia di bumi. Berhari-hari Jo Kang membuat Crop Circle tersebut. Akhirnya ia berhasil melarikan Ari dari rumah sakit tempat ia dirawat untuk dibawa ke Crop Circle buatannya. Di sinilah detik-detik terakhir Jo Kang melepas Ari untuk selamanya.
Mengharukan, kan ceritanya? Jangan sedih.. Nggak ada kok adegan pemeran utama meregang nyawa di pelukan pasangannya. Nggak seperti itu adegan pamungkasnya. Adegan ini akan membuat kita berimajinasi sendiri apakah Ari menutup mata selamanya atau betul-betul dijemput pesawat UFO. he..he..he.. karena itu, bagian ini juga yang membuat film yang diproduksi tahun 2006 ini perlu diapresiasi karena tidak memuaskan bayangan penonton akan stereotipe film sad ending. Bagian paling menarik tentu saja ide cerita kutukan mati bagi orang menyentuh Ari, siapa nyana hal itu hanya untuk menutupi penyakit yang diderita Ari dan tujuannya agar ia tidak menularkan penyakit berbahaya itu pada siapapun, apalagi orang yang sangat dicintainya, Jo Kang. Omong-omong kekurangan film ini cuma satu, dialog-dialog yang sering kali sulit dimengerti hingga kadang terasa membosankan. Secara keseluruhan, cinematografi dan alur ceritanya patut diacungi jempol.
Komentar
Posting Komentar