Catatan Perjalanan "Backgembel Karimunjawa Trip 29 Nov - 3 Des 2012"
Beberapa waktu lalu saya langsung mengiyakan tawaran liburan singkat ke Karimunjawa bersama teman-teman semasa kuliah dulu. Selain sudah lama penasaran dengan Karimunjawa yang terkenal hingga ke mancanegara, inilah perjalanan pertama saya bersama 'keluarga jauh' yang sudah sangat saya rindukan. Kepada pembaca, hanya inilah oleh-oleh yang bisa saya bagikan dari perjalanan singkat itu.
And The Trip Begin
Siang itu, Kamis 29 November 2012 cuaca nampak terik. Semoga Tuhan memberkati kami dan hari ini.. doa saya bersama teman-teman yang sama-sama mempersiapkan perjalanan hari itu. Pukul 12.00 tepat saya pamit dari kantor dan kembali ke kosan untuk packing. Oh, well.. packing hanya beberapa saat sebelum berangkat. its ok lah, ya. Tiba-tiba saya mendapat pesan singkat dari Kapten Trip kami untuk mengingatkan membawa bukti identitas asli. Padahal pengajuan KTP DKI saya masih proses. Saat itu juga, usai packing saya menyempatkan mengambil Resi (KTP sementara) saya di kelurahan setempat. Tentu sambil menenteng-nenteng tas berisi pakaian dan perlengkapan perjalanan. Rempong beud, dah.
Setelah bermacet-macet ria di perjalanan menuju Stasiun Pasar Senen.. akhirnya saya sampai juga di sana. Betul2 surprised dengan cuaca yang seketika memburuk. Hujan deras disertai angin kencang. Dengan sedikit menyesal karena tadi memutuskan tidak membawa payung dengan alasan mengurangi beban, saya memutuskan menggunakan jasa Ojek Payung untuk melintas masuk ke dalam Stasiun setelah turun dari angkutan umum di Terminal senen. Lewat pesan singkat tadi diberitahukan rombongan menunggu saya di Kedai Dunkin' Donuts dalam area Stasiun. Tapi sesampainya di sana, justru saya gak mendapati siapapun yg saya kenal. padahal posisi saya gak bisa menjangkau stasiun dengan jalan kaki karena hujan kian deras. Sial. sekarang lokasi ngumpulnya jadi pindah ke dalam stasiun. Ke depan Peron 1. Padahal hujan semakin deras dan angin semakin kencang. sementara Ojek Payung yang nganter saya sudah menghilang entah ke mana. saat itu sekitar jam 5 sore. Untuk beberapa saat saya terjebak di situ. ckckck...
Saat hujan mereda saya menuju Peron 1 dan rombongan kali ini sedang ngisi perut di resto Hoka-hoka Bento dekat pintu keluar Stasiun. Gak bisa dijelaskan gimana leganya saya ketika berhasil ngeliat tampang sahabat-sahabat saya yang nungguin saya sejak tadi. Ok, fine... ga nunggu juga sih. Nunggu kok ditinggal makan duluan. hhmmfftt... Eh, ternyata masih ada 2 orang lagi peserta yang belum tiba di lokasi keberangkatan. Keduanya masih terjebak macet di belantara jalanan Jakarta yang sedang dilanda hujan badai. Mereka tiba tepat beberapa saat sebelum keberangkatan.
Here We Gooo..!!
Kereta mulai bergerak menuju Stasiun Semarang Tawang pukul 7.00 malam. Selain ini Trip pertama saya bersama 7 orang sahabat KMK (Keluarga Mahasiswa Katolik) saya semasa kuliah setelah lulus, pertemuan setelah lama tak berjumpa itu membuat perjalanan ini terasa begitu membuat saya antusias. hahaha... akyu bener-bener kangen kalian, temans.. *ngusap2 air mata berlinangan*. Kayaknya perjalanan dengan kereta semalaman itu gak bakal dihabiskan dengan tidur. Iya, saya inget betul betapa crowded-nya kami sampai-sampai mengganggu ketenangan waktu istirahat umat segerbong. Padahal sih bukan karena terlalu kesenangan sampai becanda melulu. Tapi karena posisi apapun yang saya coba buat bisa tidur di atas bangku keras KA gak ada yang sukses bikin saya terlelap.
huehehehe...
Jumat, 30 November 2012. Stasiun Semarang Tawang lengang dan agak gelap. Saat itu pukul 4.00 pagi. Rombongan bergerak menuju mushala depan Stasiun. Karena menurut informasi petugas stasiun saat itu sedang mati listrik dan fasilitas MCK di dalam gedung sedang terganggu. Setelah bergantian menyalurkan hasrat MCK, kami disambut mobil charteran hasil negosiasi di tempat oleh menteri keuangan kami Leonardus Sanjaya Winata, yang akan membawa kami ke Dermaga Jepara. hmm... kalau saya inget mobilnya sungguh sangat-sangat aman. Saking amannya sampe-sampe penumpang gak ada yang bisa keluar sendiri dari dalam mobil kalo bukan si sopirnya sendiri yang bukain. Well, pilihan kami ternyata mobil yang sudah cukup 'senior'. Selain non-AC, pintu yang sulit dibuka dari dalam, kaca jendela yang hanya bisa terbuka separo, juga suara 'koplak' dari hampir seluruh bagian mobil ketika berjalan, jok mobil yang udah gak jelas bentuknya, apalagi ya... well, setidaknya kami punya seorang sopir yang cukup ramah yg memberi harga sewa yang cocok dengan kantong "gembel" kami. Perjalanan hampir 2 jam kami jadi sangat berkesan walaupun gak bisa dibilang nyaman. *senyum pasrah* oh ya, kami sempat mampir di warung makan Soto Ayam Niki Sami Pak Slamet di jalan Sendowo atas rekomendasi pak sopir. Lumayan enak kok. Cuma kayaknya terlalu berat buat menu sarapan.
Jangan Bergerak. Anda Terkepung. Warung Anda Kami Kuasai!
Warung Bu Diyah di tepi Dermaga Pantai Kartini Jepara lah yang menyambut kami dengan ramah setelah 'siksaan' selama hampir 2 jam sebelumnya. Segelas teh manis hangat sangat melegakan. Di belakang warung ada fasilitas MCK dengan tarif Rp 2000,- untuk pipis, Rp 2000,- untuk BAB, dan Rp 3000,- untuk mandi. ya ampun... total Rp 7000,- buat membereskan semua urusan itu? sungguh komersil. Setelah semua urusan 'belakang' beres, kami berjalan-jalan sekitar taman wisata Pantai Kartini. Ada sebuah bangunan wisata unik menyerupai Kura-kura Raksasa tepat di tepi pantainya. Kios-kios penjual souvenir pun bertebaran sepanjang lokasi. Untuk mengelilingi taman wisata ini, ada sebuah kereta wisata mini mirip yang ada di Monas, Jakarta yang beroperasi terus-menerus walau tidak ada penumpangnya. Nah, lho.sumpah, saya sih liatnya gitu. hehehe. Selama beberapa jam berikutnya rombongan kami bisa dikatakan memonopoli Warung Bu Diyah ini. melakukan semua kegiatan yang bisa dilakukan sambil menunggu kapal cepat yang akan membawa kami membelah Laut Jawa menuju Kepulauan Karimunjawa Jam 2 siang nanti. Sekitar pukul 2 siang kurang calon penumpang lain dengan tujuan sama mulai berdatangan di Dermaga, meramaikan Warung Bu Diyah. Sebagian besar wisatawan Karimunjawa seperti kami, sebagian lagi warga lokal dengan berbagai keperluan.
Lets Go, Sailing!
Butuh waktu sekitar 20 menit untuk berdiri mengantri pintu masuk kapal setelah memegang tiket masing-masing. Tidak ada pemeriksaan ketat dengan menunjukkan bukti identitas seperti kalau mau naik KA. Setelah menyerahkan tiket untuk diperiksa petugas, dia bertanya nama saya. Untung tadi saya sempet menghafal nama saya sendiri. Pffttt.. Ternyata ruangan kabin kapal cukup nyaman meski dari luar kapal ini terlihat berukuran imut. tempat duduk berjajar untuk 4-6 orang masing-masing dibelah oleh jalan sempit di tengah kabin kapal. Setelah celingukan mencari-cari nomor tempat duduk saya yang ternyata terpisah dari rombongan, rupanya saya kebagian duduk sebelah kapten trip, Sir. Petrus Nanda Agung Dewantara Prakoso. Cape deh.. Tapi sepertinya berjalan-jalan ke lantai 2 kapal lebih asik, lho. di atas ada kabin terbuka di mana kita bisa menikmati angin kencang laut dan cipratan ombak. Memperhatikan serunya perjalanan laut bersama beberapa wisatawan lain baik lokal maupun mancanegara. Terlihat di antara mereka merupakan turis 'bule' atau turis asia seperti Korea.
Setelah 3 jam perjalanan laut akhirnya kami tiba di Dermaga Karimunjawa! Oh senangnya... Saat itu saya berdiri di tepi Dermaga di Pulau utama dengan papan selamat datang menyambut kami dengan ramah. Selamat Datang di Karimunjawa! tidak lama kemudian Tour membawa kami ke Homestay yang hanya berjarak 5 menit dari Dermaga dengan menaiki kendaraan mobil losbak! asiiiik.. Saat itu senja mulai turun sekitar pukul 5 sore. Dan rombongan yang terdiri dari anak muda dengan tingkat curiousity yang mengkhawatirkan, dengan over-energy memilih untuk menyusuri jalan desa menuju Pelabuhan Rakyat, tidak sabar untuk menikmati sunset ketimbang lebih dulu istirahat dan mandi. Kami baru kembali ke Homestay ketika matahari benar-benar tenggelam. Homestay kami terletak di jalan utama kecamatan Karimunjawa. Di sebrang Homestay berjajar kios yang menjajakan sovenir. Namun sepertinya tidak begitu 'tergarap' baik ragam maupun kualitasnya sehingga tidak begitu menarik.
Usai mandi kami disuguhi makan malam. nyam..nyam.. Setelah makan malam kami berjalan-jalan di alun-alun kecamatan. Nah, di situ ada sebatang pohon Kenari sangat besar di halaman aula kecamatan yang punya daya tarik tersendiri selain sebagai tempat duduk-duduk santai di bawahnya. Beberapa pedagang kaki-lima di tepi alun-alun menjajakan kuliner dari jajan ringan macam bakso sampai yang berat seperti berbagai makanan laut bakar. Kami memilih sebuah tempat lesehan milik pedagang jus buah. Saya memesan kopi yang rasanya mirip kuah kolak. Teman saya Natalia Hari Budiyani bahkan merasa meminum jus jeruk yang lebih mirip air putih aroma jeruk. Well, kalo boleh jujur hampir semua jajan kulinernya mengecewakan dari segi rasa maupun pelayanan. Not recomended deh jajan-jajan di situ kecuali sekedar jalan-jalan menikmati suasana malam Karimunjawa. Satu hal lagi, belajarlah menahan hasrat menggunakan toilet di sini. Karena tidak ada fasilitas yang memang disediakan untuk wisatawan. Kalau kebelet, harap pulang ke Homestay masing-masing.
Sedikit cerita tentang asal-muasal Karimunjawa, nih. Konon menurut legenda yang beredar, Karimunjawa ditemukan oleh Sunan Muria. Legenda itu berkisah tentang Sunan Muria yang prihatin atas kenakalan putranya, Amir Hasan. Dengan maksud mendidik, Sunan Muria kemudian memerintahkan putranya untuk pergi ke sebuah pulau yang nampak "kremun-kremun" (kabur) dari puncak Gunung Muria agar si anak dapat memperdalam dan mengembangkan ilmu agamanya. Karena tampak "kremun-kremun" maka dinamakanlah pulau tersebut Pulau Karimun. Kepulauan Karimun sendiri terdiri dari 27 pulau yang hanya 5 di antaranya saja yang berpenghuni. Sejak 15 Maret 2001, Karimunjawa ditetapkan oleh pemerintah Jepara sebagai Taman Nasional. Karimunjawa adalah rumah bagi terumbu karang, hutan bakau, hutan pantai, serta hampir 400 spesies fauna laut, di antaranya 242 jenis ikan hias. Selain panorama alam bawah laut, pasir pantainya yang putih dan lembut adalah daya tarik utama Karimunjawa.
Sabtu, 1 Desember 2012. pukul 7 pagi saya sudah mandi plus dandan cantik. Eh, gak cantik2 amat sih. Orang mau nyebur ke laut gitu, loh. hehe. Tidak sabar memulai kegiatan hari ini. usai menyantap menu sarapan pagi kami, nasi goreng, sambil menunggu jemputan yang akan mengantar kami memulai tour, kami menyempatkan diri bermain kartu remi dulu, loh... *penting* Nah, baru sekitar jam 9 lebih kami tiba di Pelabuhan Rakyat tempat perahu mesin yang akan membawa kami ke tujuan snorkeling menambat siap mengantar kami berpetualang. Antusias mengenakan pelampung dan mengenali peralatan snorkeling lainnya. Kami berangkat ke spot tujuan pertama. Rupanya main-main pasir putih dulu di Pulau Gosong yang merupakan gundukan pasir putih halus berukuran tidak lebih dari 40 meter persegi. pulau ini nampak hanya saat air surut dan tenggelam saat air pasang.
Selanjutnya kami menuju spot snorkeling kami yang pertama. Saya lupa nanya itu di mana, saking excited-nya. wakakakaaa... yaudah lah ya, yang penting udah ga sabar nyebur, nih. Sampe-sampe saya lupa kalo saya gak bisa berenang. Ya gitu deh. Saya emang ga bisa berenang, tapi ga pernah takut air. Dasar nekat. Setelah jatuh bangun (eh, kalo ini namanya timbul tenggelam) belajar menggunakan peralatan snorkeling, akhirnya saya berhasil menikmati pemandangan bawah laut Karimunjawa yang eksotis. Karang laut dan ikan-ikannya. So beautiful!
Menjelang jam makan siang kami dibawa merapat ke sebuah pantai di pulau bernama Pulau Tengah. Sebuah pulau tak berpenghuni. Namun memiliki beberapa bungalow untuk wisatawan. Kami makan siang di sana. Lesehan di tepi pantai di bawah pohon-pohon rindang dengan menu ikan laut bakar plus sambal merah dan sambal kecap yang maknyus. Mantap! selera makan betul-betul tidak terkendali setelah acara cebur-mencebur yang cukup melelahkan tadi. Pulau Tengah juga memiliki pasir putih yang membuat kami tidak bosan bermain di pantainya.
Spot snorkeling kami berikutnya setelah selesai istirahat siang merupakan spot yang lebih banyak ikannya. Seru banget memberi makan ikan dengan biskuit di tangan. Tapi sepertinya ikan-ikan itu sudah hafal kalau mau diberi makan. Saking gak takutnya sama manusia, sampe-sampe tangan saya sempet disamber secara beringas oleh ikan warna biru yang keliatannya imut dan cantik. Dan bekas gigitannya mirip kumpulan titik jarum membentuk huruf U. hadehh... napsu sekalehhh. Sore itu kami kembali tiba di Pelabuhan Rakyat dengan langsung melanjutkan dengan sesi foto gaya siluet. Gak pulang dulu, pulak... dengan baju masih separuh basah.. untung bukan separuh hati. #aiihh
Rupanya malam Karimunjawa masih belum mampu membuat kami bosan. Usai menyaksikan kekalahan Timnas di Piala AFF melawan Malaysia melalui layar televisi, kami kembali menyambangi alun-alun karena penasaran dengan keramaian malam minggu di sana. Kali ini kami mencoba jajan lain. Es Kelapa muda yang ternyata tidak mengecewakan. Penjualnya juga sangat ramah karena sejak awal menjamin jualannya pasti memuaskan. "Ibu pilihin yang bagus, kelapanya!" ujarnya. Oh, oke fine. Sepulang dari alun-alun kami juga sempat membeli Martabak Bandung yang mangkal dekat Homestay. Jujur, walaupun gak bisa dibilang enak banget, paling gak masih merupakan jajanan yang layak dinikmati. Iya, Ciyus... Martabak Bandung yang ada di karimunjawa! gak tau deh apa yang ada di benak abang penjualnya hingga terinspirasi berjualan makanan yang berasal dari tempat nun jauh di tanah Sunda. Cukup aneh aja, mengingat penduduk utama Karimunjawa terdiri dari suku Jawa, Madura dan Bugis.
Minggu, 2 Desember 2012. Rupanya masih ada satu sesi snorkeling lagi sebelum kami mampir ke Penangkaran Hiu. Dan Spot kali ini ternyata lebih bagus dari yang kemarin. Pemandangan alam bawah lautnya sangat mempesona. Beraneka karang laut berikut ikan-ikan yang cantik bertebaran bikin gemas. Seru! Tapi sayang lagi-lagi saya lupa itu di dekat pulau apa. hahahaa.. yuk mari setelah itu kita lanjut ke Penangkaran Hiu di Pulau Menjangan Besar. Ternyata letaknya tidak jauh dari Pelabuhan Rakyat. Tenang saja... Hiu di sini merupakan Hiu jinak, sama sekali tidak ganas macam yang ada di film Jaws. Di sini kita bisa masuk ke kolam penangkarannya dan berenang bersama hiu-hiu di sana. Hmm.. sound weird sih. Walaupun kemudian saya cukup antusias, ternyata the predator gak napsu sama daging saya. Malah saya-nya yang sibuk ngejar-ngejar hiu-hiu itu buat difoto. Ah ga asik kalian ini. huh.
Tengah harinya kami sudah tiba kembali di Pelabuhan Rakyat. Pulau Menjangan Besar hanya berjarak sekitar 10 menit dari pelabuhan ini. Pantas kalau dijadikan sebagai tujuan akhir Tour. Tapi cukup disesalkan kami tidak ke sana saat jam makan hiu-hiu itu. Makanya hiunya sulit ditangkap dan diajak foto bareng. Dan dengan demikian berakhirlah petualangan kami di Karimunjawa ini.
Going Home
Inilah yang paling berat. Pulang. Kapal cepat yang akan membawa kami kembali ke Dermaga Jepara akan berangkat pukul 2 siang ini. Say Goodbye to Karimunjawa. Hiks... 3 jam perjalanan laut berikutnya rupanya bisa saya habiskan dengan tidur. lelaahhh...
Dan setelah kurang lebih setengah jam kembali menduduki Warung Bu Diyah di Pantai Jepara, kami pun siap dijemput oleh mobil charteran kami yang tercinta. Mobil yang sama dengan yang kami gunakan waktu berangkat ke sini dari Semarang.
Sempat mampir di kota Semarang untuk membeli beberapa cemilan sebagai oleh-oleh sekaligus makan malam. Bahkan Kapten Trip kami sempat menjenguk saudaranya yang tengah terbaring sakit di RS Elizabeth Semarang. Pulul 9.10 malam KA Senja Utama Semarang sudah menunggu untuk mengantar kami Kembali ke Jakarta.
Demikian catatan perjalanan liburan singkat saya di Karimunjawa beberapa waktu lalu. Thank you for reading! feel free to remove tagging ya.. Buat yang belum pernah ke sana saya cuma berniat tulus mau bikin ngiri aja, sih.. selain itu, semoga menumbuhkan minat mengetahui kekayaan wisata alam tanah air kita tercinta ini, yang lebih banyak diminati justru oleh wisatawan luar negeri. Sementara orang Indonesianya makin senang melancong ke Luar Negeri. Hahaayy.... I Love Indonesia.
Komentar
Posting Komentar