Hari senin tanggal 21 November 2016 lalu adalah hari yang bersejarah dalam hidup gw. Gimana nggak. Seumur hidup gw paling menghindari bedah tubuh untuk alasan apapun. Tapi hari itu, gak bisa nggak. Vonis dijatuhkan dan sejak hari itu dan selanjutnya, hidup gw gak akan pernah sama lagi. Anjir gw lebay abis. Bodo lah. Gw gak banyak cerita soal ini ama siapa2. karena yaa.. sejak setahun terakhir emang gw sudah mengurangi aktifitas curhat. Bukan karena yang dicurhatin dah ga mau dengerin, nggak. Semata karena gw sudah sadar kalau orang gak pernah betul-betul ingin tahu. Mereka cuma sekedar bertanya. Tak penting jawabannya. Kebanyakan orang bertanya karena sebetulnya mereka yang ingin ditanya. asu dahlah. Tapi berhubung ini menyangkut salah satu peristiwa penting dalam hidup gw, jadi perlu sekali gw abadikan. Sakit ini gak pernah gw prediksi sama sekali sebelumnya. Gak kebayang bakal gw derita. Ya mana ada sih yang bisa ya.. makanya mana tau suatu saat gw amnesia lupa bahkan sama diri ...
Hampir genap lima tahun usia peziarahan ini. Kalau diingat-ingat. Dulu, yang aku inginkan hanya sekedar selamat. Ya, selamat dari "kematian". Dari kehidupan yang tidak pantas disebut kehidupanku sendiri. Tujuh tahun sebelumnya menjadi orang yang tak kukenali. Lalu aku berjanji pada diri sendiri, aku tidak akan hidup dengan cara yang sama lagi. Caraku berpikir, caraku memandang kehidupan dan menjalaninya. Sebetulnya cacatan kali ini adalah sebuah ungkapan penuh kebaperan, kalau tidak bisa mirip sebuah jurnal.