Ketika tidak tahu harus mulai dari mana, mulailah dengan harapan baik - cerita dari seorang teman baru
Selesai nonton di bioskop larut malem baru nyampe rumah. 11.06 pm. Saya baru aja menutup obrolan dg seorang teman via ввм. Mata udah setengah watt, tp rasa nggak nyaman mulai menyergap. Panas. Berasa keringetan habis dr jalanan. Duh, pingin mandi... Sejak tinggal di homestay emang berebut kamar mandi mesti dimasukkan salah satu agenda harian. So, mandi malem emang mulai jadi hobi baru dg tujuan mengurangi saingan. Menurut hemat saya, jam sgini ga bakal ada penghuni lain berkeliaran di sekitar kamar mandi yg dket kamar saya. Udah mah letaknya paling ujung. Tapi, ups.. Selesai mandi, ternyata tetangga sebelah kamar lagi duduk nyantai dekat pintu yang terbuka lebar. Seorang cowok berperawakan sedang, berambut kriwil, kulitnya bersih. Mengingatkan saya pada vocalis grup band Nidji, Giring. Manis dg senyum mengembang menyambut sosok saya yg gak sengaja berdiri di depan pintu kamarnya. Iyalah ga sengaja, pintu kamar kami emang sebelah2an membentuk sudut 90 derajat. Jadi sbelum berhasil buka pintu kamar sendiri, diajak ngobrol jelas bikin saya terpaku di depan pintu kamarnya dlam keadaan cuma pake piyama mandi. Doooh.. Baru kali ini emang kami punya kesempatan ngobrol. Sebelum2nya cuma say hallo wktu papasan dpan kamar, atau ktemu di parkiran. Tiba2 saja obrolan mengalir. Saya seperti kebawa ceritanya tentang pengalamannya di jakarta. Dia berasal dr solo. Profesinya seorang drummer. Mengajar di sebuah lembaga sekolah musik. Sesuai dugaan saya sebelumnya, cowok ini masih seumuran adik saya! Hehhe. So young. Entah apa yg terlintas di pikirannya malam itu. Mencegat saya dan cerita tentang dirinya sendiri tanpa malu2. Empat tahun lalu ke jakarta cuma modal nekad dari mental seorang anak muda tamatan SMA. Bohongin ortu tinggal sama temen. Padahal luntang lantung gak jelas. Bahkan sempat tinggal di sebuah gereja. Saat itu satu2nya pekerjaan yg dia punya adalah jadi penjaga sebuah studio dengan penghasilan 300ribu sebulan. sempat tinggal di rumah sewa untuk anak jalanan seharga 60rb sebulan di daerah mangga dua. Sebelum akhirnya dapet tumpangan di sebuah rumah milik teman dekatnya.
Di pihak lain, kariernya di dunia musik mulai diakui. Bernaung di sebuah label musik cukup ternama, kelompok band nya siap menelurkan album pertama bulan depan. Sementara ia juga menggarap musik untuk beberapa artis terkenal. Akunya, dari segi materi belum terlalu banyak peningkatan. Hanya dia melihat begitu banyak perubahan ke arah yg lebih baik. 4 tahun mulai dr nol. Gak pernah nyangka hidup bisa seperti ini.
Satu hal yg saya inget dari kata2nya. Sebelum pergi meninggalkan solo, ditanya ortu bakal tinggal di jakarta sama siapa? Jawabnya sama teman. Bohong. Tapi ternyata itu doa. Sure, doanya udah nyampe duluan ke masa depan kamu. Saya menimpali. Dia pun tersenyum. Banyak orang yg sebelumnya gak dikenal, kemudian jadi teman baik.
Buat saya sendiri, bukan cuma ceritanya yg membuat terpesona. Atau gaya bertutur cowok ini yg sangat ramah. Tapi kejadian malam itu memberi pelajaran sndiri buat saya. Berapa banyak orang mudah mengenal orang lain, berbicara tentang pengalamannya dg sangat terbuka? Kita tidak pernah tahu, apa yg bisa kita bagi ketika kita merasa tidak punya apa2 untuk dibagikan. Tapi yg saya dapat adalah mulailah dg harapan baik, semoga yang saya ceritakan berguna untuk orang lain. Sama seperti ketika saya mulai menuliskannya. Beberapa cuma membaca judulnya. Sebagian cuma like. Saya tidak pernah tahu siapa yg akan benar2 membaca, atau bahkan terinspirasi. Tapi harapan baik membuat orang ingin selalu berbagi, dan percayalah, ketika itu terjadi, kita tidak tahu hal baik apa yg akan dibagikan dunia untuk hidup kita.
Jalan mulai terbuka ketika seorang teman memperkenalkannya dg keluarga pemilik homestay ini. Kala itu si tante (panggilannya sama si ibu pemilik homestay) sedang merekrut guru drum buat anaknya. Dalam perjalanan waktu, dia makin dekat dg keluarga ini sampai saat ini sedang persiapan membuka sebuah studio les musik, khusus drum. Semua modal dr keluarga itu. Tentu dg dia sebagai pengelola. Dari gaya bertuturnya, cowok ini emang terkesan lugu (mudah2an die gak baca bagian ini :p). Waktu pertama terima gaji hasil ngasih les privat buat anaknya si tante, bayarannya 1juta sebulan!! Gak kebanyakan nih si tante? (Pake gaya surprise gimana gitu) padahal aku cuma ngajar 2x sminggu. Katanya. Sambil setengah ga percaya besoknya dia balik ke si tante dan memastikan berapa yg si tante taruh dalam amplop gajiannya sehari sebelumnya. Dugaanku, itulah yg mungkin membuat keluarga si tante menaruh percaya padanya.
Di pihak lain, kariernya di dunia musik mulai diakui. Bernaung di sebuah label musik cukup ternama, kelompok band nya siap menelurkan album pertama bulan depan. Sementara ia juga menggarap musik untuk beberapa artis terkenal. Akunya, dari segi materi belum terlalu banyak peningkatan. Hanya dia melihat begitu banyak perubahan ke arah yg lebih baik. 4 tahun mulai dr nol. Gak pernah nyangka hidup bisa seperti ini.
Satu hal yg saya inget dari kata2nya. Sebelum pergi meninggalkan solo, ditanya ortu bakal tinggal di jakarta sama siapa? Jawabnya sama teman. Bohong. Tapi ternyata itu doa. Sure, doanya udah nyampe duluan ke masa depan kamu. Saya menimpali. Dia pun tersenyum. Banyak orang yg sebelumnya gak dikenal, kemudian jadi teman baik.
Buat saya sendiri, bukan cuma ceritanya yg membuat terpesona. Atau gaya bertutur cowok ini yg sangat ramah. Tapi kejadian malam itu memberi pelajaran sndiri buat saya. Berapa banyak orang mudah mengenal orang lain, berbicara tentang pengalamannya dg sangat terbuka? Kita tidak pernah tahu, apa yg bisa kita bagi ketika kita merasa tidak punya apa2 untuk dibagikan. Tapi yg saya dapat adalah mulailah dg harapan baik, semoga yang saya ceritakan berguna untuk orang lain. Sama seperti ketika saya mulai menuliskannya. Beberapa cuma membaca judulnya. Sebagian cuma like. Saya tidak pernah tahu siapa yg akan benar2 membaca, atau bahkan terinspirasi. Tapi harapan baik membuat orang ingin selalu berbagi, dan percayalah, ketika itu terjadi, kita tidak tahu hal baik apa yg akan dibagikan dunia untuk hidup kita.
Komentar
Posting Komentar