Sebuah Renungan
Suatu malam kira2 tahun lalu, tiba2 aq sadar bahwa betapa aq telah jauh dr Tuhan. Semua keputusanku nampak menyakiti banyak org yg kucintai. Aku menarik diri dan menyesali semua keputusanku. Meskipun nampaknya aq cukup berdoa, tapi pikiran n perasaan q benar2 kacau. Tidak merasakann kehadiran Tuhan dlm hidup q dan setiap keputusan yg kuambil terasa tdk sesuai dg Kehendak Tuhan.
Dalam pergumulan n doa, tiba2 kudapati aq melafalkan sebuah ayat injil yg telah lama sekali pernah aq hafal. Mungkin smasa SMA. Bunyinya : "..Bukan kamu yg memilih Aku, tapi Aku yg memilih kamu. Dan Aku telah mengutusmu agar kamu pergi dan menghasilkan buah. Dan buahmu itu tetap, supaya apa yg kamu minta pada Bapak dlm namaKu, diberikan-Nya padamu." Nampak jelas n berulang2 terngiang. Sayangnya aq lupa di mna letak ayat itu. Segera kubuka Alkitab. Instingku mengatakan mungkin ada petunjuk lain jika aq buka perikopnya.Tapi malam itu aq benar2 dibutakan n tidak berhasil mnemukannya dlm alkitab. Aq benar2 bingung harus diintrepretasikan apa ayat yg tiba2 kuingat ini.Oh, ya. Injil Yohanes klo gak salah. Tapi pencarianq tetap tak membuahkan hasil.
Akhirnya aq pasrah saja, berdoa lagi. Kalau2 Tuhan bersedia menunjukan maksud ayat yg tiba2 muncul dlm ingatanku malam itu. Beberapa hari kemudian, saat yg tak terduga. Sapaan itu aq rasakan lg, mungkin cuma sugesti. Tapi terlalu menyentuh hati kalau itu memang cuma hayalanku saja. Ayat yg sama terngiang kembali. Tapi ada kelanjutannya, lebih terdengar seperti bahasa sehari2 kira2 begini:" Sekali Aku telah memilih kamu, selamanya kamu milik-Ku, dalam setiap jalan yg kamu pilih, Aku ada di sana. Jika kamu anggap itu salah, maka kamu pun menyalahkan Aku?".
Hampura, Gusti.. saya nggak maksud begitu. Tiba2 saja aq merasa ternyata selama ini aq adalah Yudas Iskariot, yg menghukum dirinya sendiri saat sadar telah berdosa. Yudas memilih untuk bunuh diri. Aq tak pernah berpikir untuk menjadi Petrus yg memilih untuk bertobat dan menjadi alat Tuhan, setelah berdosa menyangkal Yesus.
Temans, dalam hidup yg fana dan dalam raga manusia qta yg lemah ini qta pasti pernah terjebak dosa. Sadar atau tidak. Tapi bagi kita yg telah 'dipilih-Nya' Ia tak kan pernah meninggalkan kita. Jangan pernah menghakimi diri mu sendiri atas kesalahan yg kamu perbuat. Datanglah pada-Nya. Akui dan mohon ampunan. Jadilah alat-Nya. Kita harus pergi dari tempat nyaman kita, orang2 yg kita cintai untuk menjadi utusan-Nya.Untuk menghasilkan buah!! Gembala kita yg baik, ia akan mencari kita jika kita tersesat. Kenyataannya kita adalah milik-Nya selalu.Dan sebagai milik-Nya, kita akan selalu dapat mengenali suara Gembala kita, bukan?
Suatu malam kira2 tahun lalu, tiba2 aq sadar bahwa betapa aq telah jauh dr Tuhan. Semua keputusanku nampak menyakiti banyak org yg kucintai. Aku menarik diri dan menyesali semua keputusanku. Meskipun nampaknya aq cukup berdoa, tapi pikiran n perasaan q benar2 kacau. Tidak merasakann kehadiran Tuhan dlm hidup q dan setiap keputusan yg kuambil terasa tdk sesuai dg Kehendak Tuhan.
Dalam pergumulan n doa, tiba2 kudapati aq melafalkan sebuah ayat injil yg telah lama sekali pernah aq hafal. Mungkin smasa SMA. Bunyinya : "..Bukan kamu yg memilih Aku, tapi Aku yg memilih kamu. Dan Aku telah mengutusmu agar kamu pergi dan menghasilkan buah. Dan buahmu itu tetap, supaya apa yg kamu minta pada Bapak dlm namaKu, diberikan-Nya padamu." Nampak jelas n berulang2 terngiang. Sayangnya aq lupa di mna letak ayat itu. Segera kubuka Alkitab. Instingku mengatakan mungkin ada petunjuk lain jika aq buka perikopnya.Tapi malam itu aq benar2 dibutakan n tidak berhasil mnemukannya dlm alkitab. Aq benar2 bingung harus diintrepretasikan apa ayat yg tiba2 kuingat ini.Oh, ya. Injil Yohanes klo gak salah. Tapi pencarianq tetap tak membuahkan hasil.
Akhirnya aq pasrah saja, berdoa lagi. Kalau2 Tuhan bersedia menunjukan maksud ayat yg tiba2 muncul dlm ingatanku malam itu. Beberapa hari kemudian, saat yg tak terduga. Sapaan itu aq rasakan lg, mungkin cuma sugesti. Tapi terlalu menyentuh hati kalau itu memang cuma hayalanku saja. Ayat yg sama terngiang kembali. Tapi ada kelanjutannya, lebih terdengar seperti bahasa sehari2 kira2 begini:" Sekali Aku telah memilih kamu, selamanya kamu milik-Ku, dalam setiap jalan yg kamu pilih, Aku ada di sana. Jika kamu anggap itu salah, maka kamu pun menyalahkan Aku?".
Hampura, Gusti.. saya nggak maksud begitu. Tiba2 saja aq merasa ternyata selama ini aq adalah Yudas Iskariot, yg menghukum dirinya sendiri saat sadar telah berdosa. Yudas memilih untuk bunuh diri. Aq tak pernah berpikir untuk menjadi Petrus yg memilih untuk bertobat dan menjadi alat Tuhan, setelah berdosa menyangkal Yesus.
Temans, dalam hidup yg fana dan dalam raga manusia qta yg lemah ini qta pasti pernah terjebak dosa. Sadar atau tidak. Tapi bagi kita yg telah 'dipilih-Nya' Ia tak kan pernah meninggalkan kita. Jangan pernah menghakimi diri mu sendiri atas kesalahan yg kamu perbuat. Datanglah pada-Nya. Akui dan mohon ampunan. Jadilah alat-Nya. Kita harus pergi dari tempat nyaman kita, orang2 yg kita cintai untuk menjadi utusan-Nya.Untuk menghasilkan buah!! Gembala kita yg baik, ia akan mencari kita jika kita tersesat. Kenyataannya kita adalah milik-Nya selalu.Dan sebagai milik-Nya, kita akan selalu dapat mengenali suara Gembala kita, bukan?
posted on FB by Lisya Christina on Sunday, March 27, 2011 at 3:28am ·
Komentar
Posting Komentar