Langsung ke konten utama

Yudas atau Petrus?

Sebuah Renungan

Suatu malam kira2 tahun lalu, tiba2 aq sadar bahwa betapa aq telah jauh dr Tuhan. Semua keputusanku nampak menyakiti banyak org yg kucintai. Aku menarik diri dan menyesali semua keputusanku. Meskipun nampaknya aq cukup berdoa, tapi pikiran n perasaan q benar2 kacau. Tidak merasakann kehadiran Tuhan dlm hidup q dan setiap keputusan yg kuambil terasa tdk sesuai dg Kehendak Tuhan.

Dalam pergumulan n doa, tiba2 kudapati aq melafalkan sebuah ayat injil yg telah lama sekali pernah aq hafal. Mungkin smasa SMA. Bunyinya : "..Bukan kamu yg memilih Aku, tapi Aku yg memilih kamu. Dan Aku telah mengutusmu agar kamu pergi dan menghasilkan buah. Dan buahmu itu tetap, supaya apa yg kamu minta pada Bapak dlm namaKu, diberikan-Nya padamu." Nampak jelas n berulang2 terngiang. Sayangnya aq lupa di mna letak ayat itu. Segera kubuka Alkitab. Instingku mengatakan mungkin ada petunjuk lain jika aq buka perikopnya.Tapi malam itu aq benar2 dibutakan n tidak berhasil mnemukannya dlm alkitab. Aq benar2 bingung harus diintrepretasikan apa ayat yg tiba2 kuingat ini.Oh, ya. Injil Yohanes klo gak salah. Tapi pencarianq tetap tak membuahkan hasil. 

Akhirnya aq pasrah saja, berdoa lagi. Kalau2 Tuhan bersedia menunjukan maksud ayat yg tiba2 muncul dlm ingatanku malam itu. Beberapa hari kemudian, saat yg tak terduga. Sapaan itu aq rasakan lg, mungkin cuma sugesti. Tapi terlalu menyentuh hati kalau itu memang cuma hayalanku saja. Ayat yg sama terngiang kembali. Tapi ada kelanjutannya, lebih terdengar seperti bahasa sehari2 kira2 begini:" Sekali Aku telah memilih kamu, selamanya kamu milik-Ku, dalam setiap jalan yg kamu pilih, Aku ada di sana. Jika kamu anggap itu salah, maka kamu pun menyalahkan Aku?". 

Hampura, Gusti.. saya nggak maksud begitu. Tiba2 saja aq merasa ternyata selama ini aq adalah Yudas Iskariot, yg menghukum dirinya sendiri saat sadar telah berdosa. Yudas memilih untuk bunuh diri. Aq tak pernah berpikir untuk menjadi Petrus yg memilih untuk bertobat dan menjadi alat Tuhan, setelah berdosa menyangkal Yesus. 

Temans, dalam hidup yg fana dan dalam raga manusia qta yg lemah ini qta pasti pernah terjebak dosa. Sadar atau tidak. Tapi bagi kita yg telah 'dipilih-Nya' Ia tak kan pernah meninggalkan kita. Jangan pernah menghakimi diri mu sendiri atas kesalahan yg kamu perbuat. Datanglah pada-Nya. Akui dan mohon ampunan. Jadilah alat-Nya. Kita harus pergi dari tempat nyaman kita, orang2 yg kita cintai untuk menjadi utusan-Nya.Untuk menghasilkan buah!! Gembala kita yg baik, ia akan mencari kita jika kita tersesat. Kenyataannya kita adalah milik-Nya selalu.Dan sebagai milik-Nya, kita akan selalu dapat mengenali suara Gembala kita, bukan? 


posted on FB by Lisya Christina on Sunday, March 27, 2011 at 3:28am ·

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fall in Love or Fall out of Love

Falling In Love mengubah suatu hal menjadi indah, laki2 menjadi lebih ganteng, perempuan menjadi lebih cantik. Hampir semua pernikahan dimuali dari proses Faling In Love. Jika sesudah pernikahan kemudian diakhiri dengan perceraian, maka itu berarti Falling In Love diikuti dengan Falling Out Of Love. Tidak ada logika ilmiah yang mendukung kenapa orang bisa jatuh cinta. Banyak orang baru mengenal pasangan sebenarnya ketika sudah menikah; Padahal sebelumnya dia pacaran sangat lama.  Karena orang yang sedang jatuh cinta, meskipun dia bicara banyak, sebenarnya dia sedang membicarakan dirinya sendiri. Jadi orang yang sedang jatuh cinta itu sebetulnya sedang menerapkan konsep pasangan terbaik bagi calon pasangan hidupnya, menurut versi dia, tanpa menguji kesesuainnya. Setelah menikah, pasangan ini tidak lagi bicara banyak dibanding saat pacaran, dalam masa ini baru mereka mendengar. Dan ternyata bahwa pasangannya ini tidak sebaik dari yang diharapkannya; itu alasannya mengapa ...

Fong Sai Yuk 2: Jagoanku yang Poligami :|

Pertama kali nonton film Fong Sai Yuk kayaknya waktu masih kecil ya, tahun 90-an gitu deh. Udah ga keitung deh berapa kali ini film tayang di tv lokal. Tapi karena saat itu gue lagi khilaf, nongkrong di stasiun tivi Global TV dan antusias buat nyimak lagi film ini untuk kesekian puluh kalinya.Ternyata ya, kalo kita nonton lagi film lama, kita ga pernah memahaminya dari sudut pandang yang sama lagi. Kalau dulu gue terpukau banget sama ciamik dan lucunya acting ibu Sai Yuk, sekarang justru fokus banget ke romansa Sai Yuk dan istrinya, Ting Ting. Merupakan sekuel dari film  Fong Sai-yuk , film yang bertajuk  Fong Sai-yuk 2  (1993) ini tetap digarap oleh sutradara Corey Yuen. Film ini tentu saja melanjutkan kisah tokoh legenda Fong Sai-yuk (Jet Li) dan istrinya, Ting Ting (Michelle Reis). Mereka kini menjadi anggota kelompok rahasia penentang Dinasti Qing, Kelompok Bunga Merah ( Red Flower Society) yang dipimpin ayah angkat Sai-yuk, Chan Ka-lok (Adam Cheng). ...

Love Phobia: Bila Cinta Harus Berjarak

Seperti kebanyakan film drama Korea lainnya yang penuh dengan adegan romantis, diselingi komedi dan berakhir dengan kisah sedih menyayat hati,  Love Phobia  jelas bukan pengecualian. Namun yang menarik dari kisah ini adalah alur cerita, termasuk ide ceritanya sendiri. Meskipun tergolong ide cerita yang biasa saja, namun nampak sekali penggarapan konflik yang apik mampu membuat penonton seperti saya sabar menunggu kisah bergulir.  Jo Kang (Seung Woo Cho) kecil tengah berboncengan sepeda dengan ayahnya ketika pertama kali ia berjumpa dengan Ari Dong (Hye Jeong Kang). Saat itu ayahnya sedang menjawab pertanyaan Jo Kang tentang cinta sejati. Jo Kang merasak menemukan cinta sejatinya pada diri Ari sejak saat itu. Ari adalah seorang anak perempuan yang dikenal aneh. Kemana-mana memakai jas hujan warna kuning tak terkecuali di dalam ruangan kelas. Sebagai anak baru di kelas, Ari memperkenalkan diri sambil bercerita bahwa ia adalah anak titisan makhluk luar angkasa yang di...