Langsung ke konten utama

Kisah nyata: 6000 Anak Tangga, Sebuah Bukti Cinta Sejati

Cinta memang mempunyai kekuatan yang luar biasa. Ketika dua insan saling jatuh cinta, maka apapun akan dilakukan untuk menyatukan cinta mereka. Berbagai halangan dan rintangan akan ditempuh untuk selalu bersama. Inilah arti kekuatan cinta sesungguhnya!

Pada awal tahun 1950-an, seorang remaja bernama Liu Guojiang (16 tahun), mendengar jeritan seorang perempuan yang tercebur ke sungai. Ia yang tinggal di pinggir sungai itu, segera melihat apa yang terjadi dan serta merta ia menolongnya. Ternyata perempuan itu adalah Xu Chaoqin, seorang janda beranak empat yang usianya terpaut 10 tahun lebih tua darinya

Setelah menolong, ia mengantarkan Chaoqin ke rumahnya. Sejak itulah Guojiang sering membantu Chaoqin; mencari kayu bakar, mencari air, dan pekerjaan rumah tangga lain. Karena seringnya membantu Chaoqin, rumor pun merebak. Seorang pemuda yang sering ke rumah seorang janda muda mendatangkan sangkaan-sangkaan negatif. Orangtua Guojiang khawatir anaknya jatuh cinta pada janda itu. Lalu mereka menyarankan agar pemuda itu mencari gadis lain yang sebaya dan cantik. Akan tetapi, pemuda itu tidak mau dan malah menikahi Xu Xhaoqin empat tahun kemudian.

Untuk menghindari gosip yang beredar dan cemoohan dari masyarakat setempat yang belum bisa menerima keadaan mereka, keduanya memutuskan untuk meninggalkan desa mereka dan tinggal di sebuah gua yang berada di dalam hutan sebuah pegunungan.

Di sana, mereka harus hidup sendiri, tanpa listrik listrik dan makanan. Untuk mengisi perut, mereka terpaksa memakan rumput dan akar di gunung. Agar ada penerangan, Guojiang mengadalkan lampu minyak tanah.

Chaoqin sungguh merasa kasihan pada suaminya yang harus bekerja keras dan hidup terasing dari masyarakat. Semua itu, menurut pikirannya, merupakan pengorbanan yang amat besar. Untuk meyakinkan kekhawatirannya, Guojiang ia tanyai. “Apakah kamu menyesal?” tanya Chaoqin. Guojiang menyahut dengan bijak, “Selama kita tekun, hidup akan lebih baik,” ujarnya.

Pada tahun kedua, mereka mulai mencoba membangun "hidup baru yang lebih baik". Untuk naik turun gunung, demi orang yang dikasihinya, Guojiang membuat anak tangga satu per satu, tahun demi tahun. Semua itu dikerjakan seorang diri dan hanya menggunakan kekuatan tangan.

Pada pertengahan tahun 2001, sebuah kelompok petualang datang ke hutan tersebut untuk menjelajahi hutan tersebut. Betapa terkejutnya mereka karena menemukan sepasang suami istri yang menetap di hutan dan ada 6000 tanjakan yang dibuat dari tangan. Mereka juga menemukan tujuh anakm buah cinta Guojiang dan Chaoqin.

"Orangtua saya saling mencintai satu sama lain, mereka dapat hidup bersama selama lima puluh tahun dan tidak pernah berpisah dalam keseharian mereka. Ayah membuat 6000 injakan untuk membuat ibu merasa nyaman, sehingga ia lebih mudah untuk turun dan naik gunung,"cerita Liu MingSheng, anak ketujuh dari Guojiang dan Chaoqin.

Sayangnya, kisah cinta mereka itu berakhir tiga tahun lalu, ketika Guojiang terjatuh sehabis pulang meladang dan pingsan. Chaoqin duduk dan terus berdoa di samping suaminya yang tak berdaya. Enam hari kemudian Guojiang meninggal dalam pelukannya dengan memegang erat tangan Chaoqin. Anak-anak dan orang lain yang datang menjenguknya sampai kesulitan memisahkan genggaman tangan Guojiang yang memegang erat tangan Chaoqin. Ada yang menyebutkan, eratnya tangan Guojiang menandakan betapa besarnya cintanya pada Chaoqin.

Perempuan yang saat itu berusia 80 tahun menangis tersedu-sedu. “Kamu telah berjanji padaku akan memeliharaku dan akan selalu bersamaku hingga aku meninggal. Sekarang kamu mendahuluiku, bagaimana aku bisa hidup tanpamu?” tangis Chaoqin.

Kisah cinta itu begitu mengharukan. Dan 6000 anak tangga di Gunung Tan, di kabupaten Jiangjin, China menjadi saksi cinta sejati mereka. Untuk mengingat kisah cinta Guojiang – Chaoqin ini, pemerintah setempat melestarikannya sebagai “Anak Tangga Cinta” dan menjadikan tempat itu sebagai "museum cinta".


posted on FB by Lisya Christina on Wednesday, November 23, 2011 at 12:02pm

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fall in Love or Fall out of Love

Falling In Love mengubah suatu hal menjadi indah, laki2 menjadi lebih ganteng, perempuan menjadi lebih cantik. Hampir semua pernikahan dimuali dari proses Faling In Love. Jika sesudah pernikahan kemudian diakhiri dengan perceraian, maka itu berarti Falling In Love diikuti dengan Falling Out Of Love. Tidak ada logika ilmiah yang mendukung kenapa orang bisa jatuh cinta. Banyak orang baru mengenal pasangan sebenarnya ketika sudah menikah; Padahal sebelumnya dia pacaran sangat lama.  Karena orang yang sedang jatuh cinta, meskipun dia bicara banyak, sebenarnya dia sedang membicarakan dirinya sendiri. Jadi orang yang sedang jatuh cinta itu sebetulnya sedang menerapkan konsep pasangan terbaik bagi calon pasangan hidupnya, menurut versi dia, tanpa menguji kesesuainnya. Setelah menikah, pasangan ini tidak lagi bicara banyak dibanding saat pacaran, dalam masa ini baru mereka mendengar. Dan ternyata bahwa pasangannya ini tidak sebaik dari yang diharapkannya; itu alasannya mengapa ...

Fong Sai Yuk 2: Jagoanku yang Poligami :|

Pertama kali nonton film Fong Sai Yuk kayaknya waktu masih kecil ya, tahun 90-an gitu deh. Udah ga keitung deh berapa kali ini film tayang di tv lokal. Tapi karena saat itu gue lagi khilaf, nongkrong di stasiun tivi Global TV dan antusias buat nyimak lagi film ini untuk kesekian puluh kalinya.Ternyata ya, kalo kita nonton lagi film lama, kita ga pernah memahaminya dari sudut pandang yang sama lagi. Kalau dulu gue terpukau banget sama ciamik dan lucunya acting ibu Sai Yuk, sekarang justru fokus banget ke romansa Sai Yuk dan istrinya, Ting Ting. Merupakan sekuel dari film  Fong Sai-yuk , film yang bertajuk  Fong Sai-yuk 2  (1993) ini tetap digarap oleh sutradara Corey Yuen. Film ini tentu saja melanjutkan kisah tokoh legenda Fong Sai-yuk (Jet Li) dan istrinya, Ting Ting (Michelle Reis). Mereka kini menjadi anggota kelompok rahasia penentang Dinasti Qing, Kelompok Bunga Merah ( Red Flower Society) yang dipimpin ayah angkat Sai-yuk, Chan Ka-lok (Adam Cheng). ...

Love Phobia: Bila Cinta Harus Berjarak

Seperti kebanyakan film drama Korea lainnya yang penuh dengan adegan romantis, diselingi komedi dan berakhir dengan kisah sedih menyayat hati,  Love Phobia  jelas bukan pengecualian. Namun yang menarik dari kisah ini adalah alur cerita, termasuk ide ceritanya sendiri. Meskipun tergolong ide cerita yang biasa saja, namun nampak sekali penggarapan konflik yang apik mampu membuat penonton seperti saya sabar menunggu kisah bergulir.  Jo Kang (Seung Woo Cho) kecil tengah berboncengan sepeda dengan ayahnya ketika pertama kali ia berjumpa dengan Ari Dong (Hye Jeong Kang). Saat itu ayahnya sedang menjawab pertanyaan Jo Kang tentang cinta sejati. Jo Kang merasak menemukan cinta sejatinya pada diri Ari sejak saat itu. Ari adalah seorang anak perempuan yang dikenal aneh. Kemana-mana memakai jas hujan warna kuning tak terkecuali di dalam ruangan kelas. Sebagai anak baru di kelas, Ari memperkenalkan diri sambil bercerita bahwa ia adalah anak titisan makhluk luar angkasa yang di...